Iwan Bomba yakni salah satu pengusaha dan juga pengrajin bambu yang sukses. Ini Bamboo yaitu nama usaha yang membawanya hingga berhasil seperti saat ini. Iwan Bomba adalah jebolan ITB jurusan Desain Produk di Fakultas Seni Rupa dan Desain pada tahun 2008. Dengan kecakapan yang dimilikinya Iwan yakni salah satu pengusaha yang mampu meningkatkan poin jual suatu produk.
Sukses itu dijelaskan dalam usaha yang dia kerjakan. Dengan modal 15 rb untuk membeli bambu, dia sanggup membuat kerajinan dengan harga jual sampai 1,5 juta. Hal itu yang membuatnya percaya diri untuk memaksimalkan usahanya lebih lanjut. Bersama Ahmad Sobari yang adalah pengrajin bambu, Iwan Bomba mulai megembangkan usaha kerajinan yang dia kasih nama Ini Bamboo.
Ahmad Sobari adalah warga asli kampung Ciloa, Desa Mekarsari, kecamatan Selaawi, kabupaten Garut. Bersamanya usaha ini mampu meraih omset sampai 15 juta per bulannya. Seperti halnya Mariberkarya, Iwan Bomba amat meyakini bahwa Orang Indonesia sebenarnya mempunyai kesanggupan yang sangat besar. Hanya saja mereka memang kurang diberikan kesempatan untuk berkarya lebih banyak. Kurangnya apresiasi dan nilai ekonomi membikin banyak dari mereka memendam bakatnya.
Iwan Bomba juga meyakini bahwa Orang Indonesia pintar dan jago dalam membuat kerajinan tangan. Oleh sebab itu lewat usahanya inilah Iwan mau membuktikan keyakinannya tersebut. Usaha keras Harry akhirnya berbuah manis. Ini Bamboo berhasil memenangkan Anugrah Wirausaha Mandiri 2015. Sebelum itu usahanya juga mendapatkan Anugrah Jawara Wirausaha Sosial Bandung (AJWSB) klasifikasi Startup.
Ushanya memenangkan pengevaluasian perihal dampak sosial, modal, keberlanjutan bisnis, dan pasar. Terpukau karena berkeinginan memberdayakan orang Indonesia, semangatnya untuk mengangkat bambu menjadi komoditi berkelas yang membuatnya berhasil. Ini Bamboo memiliki omzet Rp30 juta hingga dengan Rp40 juta per bulannya dengan memasarkan produk dekorasi rumah berbahan dasar bambu. Ini Bamboo yakni bukti bahwa setiap orang dapat menjadi Pengrajin Bambu Indonesia Sukses.
Sampai Buat Orang Jepang Kagum
Suatu hari saat Iwan sedang menjalankan penelitian, Iwan berjumpa dengan orang Jepang. Orang Jepang yang dia temui itu, menantangnya untuk membuat sarung bantal dari anyaman bambu. Bagi Iwan yang mempunyai tujuan untuk mengangkat bambu, tantangan ini merupakan hal yang benar-benar baik. Ia benar-benar gigih untuk memecahkan tantangan tersebut.
Sampai pada suatu hari tantangan hal yang demikian terselesaikan. Iwan sukses menuntaskan sarung bantal itu dan membuat Orang Jepang tersebut kaget. Meskipun terkejut sebab produk yang diciptakan berbeda dengan produk serupa dari negara lain seperti China, Vietnam, dsb. Meski tidak pernah mengamati karya seperti yang dijadikan oleh Iwan dkk.
Mesin VS Manusia
Mesin dan Manusia ialah hal yang membedakan karya Iwan dengan negara lain. Jikalau besar kerajinan yang dihasilkan oleh negara lain, dihasilkan menggunakan mesin. Namun Iwan Bomba dan sebagian besar pengrajin Indonesia menjalankan kerajinan dengan keterampilan tangan. Memang pembuatan kerajinan dengan memakai mesin dapat dilakukan dengan pesat, namun tak ada elemen manusia di sana.
Meskipun kerajinan tangan yang diwujudkan oleh tangan manusia, mempunyai unsur seni dan feeling manusia. Mesin cuma dapat melakukan satu hal yang sudah diprogramkan. Pesanan mesin itu tidak dapat menjalankan satu kerajinan, karenanya ia akan berhenti (tidak bisa berprofesi). Sedangkan manusia, dia akan belajar hal baru. Kreativitas tangan yang dimiliki manusia bisa membikin karya baru yang mungkin tidak terpikirkan oleh siapa saja.
Model kerajinan yang diwujudkan bahkan dapat berbeda. Manusia bisa membikin sebagian figur yang berbeda dengan bahan yang sama. Iwan yakin bahwa orang Indonesia memiliki kreativitas yang dapat menjadikan kerajinan yang berkualitas.
Kehidupan Warga Sekitar
Sebelum Ini Bamboo terbentuk, para pengrajin di Kecamatan Selaawi sudah mulai berjatuhan. Hal ini disebabkan sebab nilai jual kerajinan tangan di tempat itu tak menjanjikan. Pesanan yang datang pun juga tidak terlalu banyak. Hal itu membikin buruh pabrik dan mencari kerja di kota kota besar. Iwan Bomba dan Ahmad Sobari mendirikan usaha Ini Bamboo dengan harapan dapat membawa pasar modern ke desa. Sehingga pasar modern tak cuma akan ada di kota kota besar saja.
Dengan adanya pasar modern ini diinginkan bisa mensejahterahkan warga di sekitar. Iwan yakin bahwa kerajinan bambu ini sanggup sukses dan berkelanjutan. Pasarnya juga cukup baik sebab sekarang banyak masyarakat yang telah melangkah ke gaya hidup ramah lingkungan. Jadi warga desa sekitar tidak perlu kuatir akan keperluan ekonomi. Tak perlu juga ke kota hanya untuk mencari profesi yang sesuai. Biarkan mereka para desainer yang tinggal di kota yang juga akan mempromosikan karya kita.
Sementara, para pengrajin dapat terus tinggal di desa dan mengerjakan aktivitasnya bersama keluarga. Kearifan Lokal penting bagi para pengrajin untuk tinggal di desa. Bukan sebab mereka tidak sesuai untuk tinggal di kota, tapi agar kemampuan mereka tak hilang. Iwan juga benar-benar menyayangkan bagi warga desa yang pergi ke kota. Hal itu menyebabkan kearifan lokal mereka pelan menjadi hilang. Seni dan kreativitas yang unik dari mereka pelan memudar karena terpengaruh gaya hidup orang kota.
Kearifan lokal ini yang sesungguhnya ialah kelebihan kita sebagai orang Indonesia. Dengan berjenis-jenis tradisi, suku, adat, bahasa dan sebagainya. Banyak orang luar negeri yang menyukai Indonesia sebab keraifan lokalnya. Iwan meyakini bahwa seandainya kita bisa menjaga kearifan lokal dan kebiasaan kita, karenanya kita akan bisa sukses bersaing dengan negara lain.