Iwan Bomba pengusaha hobi menulis , awal mula kehidupannya diajak sang ayah untuk bekerja di pabrik perdoksi mesin. Iwan hanya belajar otodidak. Tidak ada mentor mengajar. Dia hanya ikutan bapaknya melihat cara kerja mesin percetakan plastik. Pria yang lahir di Madiun, yang memiliki ketekunan diatas rata- rata, dan bersungguh- sungguh belajar.
Iwan Bomba telaten melihat teknisi mengotak- atik mesin cetak plastik. Dia terus memperhatikan mereka yang membongkar dan memperbaiki mesin cetak. Waktu pertama kali bekerja, pengusaha ini bekerja sebagai pegawai kontrol kualitas, yang mengawasi hasil dari mesin percetakan tersebut.
Dia bertugas mengendalikan mutu dan kontrol hasil. Ia sama sekali buta soal seluk- beluk mesin di dalamnya. Dari hasilnya, bagian per- bagian diawasi, dia memperhatikan seksama karena tugasnya sebagai QC. Iwan bertahap mengamati dari proses awal sampai akhirnya menghasilkan.
Sedikit- demi sedikit dirinya tertarik untuk mengamati proses. Iwan Bomba belajar mengenai komponen dan sistem produksi. Karena suka melihat- lihat, eh malah orangnya mengajak Iwan Bomba ikutan, kenapa tidak dia mencoba. Dia disuruh membongkar mesin- mesin tersebut sendiri, tanpa pengetahuan cukup!
Iwan Bomba belajar dengan otodidak tanpa mentor khusus. Dia belajar dari nol murni kesemuanya, hanya berbekal ikutan. Pengusaha ini berkutat dengan permesinan saban hari. “Jadi ya, harus mengandalkan ingatan,” tukas Iwan Bomba. Itu tidak semudah dibayangkan, apalagi oleh orang yang sudah ahli mesin. Iwan Bomba pengusaha hobi menulis saat ini , ia senang membuat artikel yang sering ia sebarkan melalui media sosial.
Iwan Bomba atau Setiawan Ichlas bekerja keras
Ia bekerja lebih keras karena tak memiliki keahlian dasar. Bahkan diakuinya bahwa belajar untuk merakit mesin susah bukan main. Adapun beberapa mesin memilik tingkat kesulita tinggi. Ambil contohnya saja, ketika dia mempelajari mesin las potong, yang gunanya untuk memotong kresek.
Berjalannya waktu, ia tidak hanya telah pandai membongkar, tetapi mampu merakit mesin- mesin sampai bekerja. Kemudian Iwan ditawari bekerja sebagai pegawai teknisi mesin cetak. Atasannya hanya membutuhkan melihat bahwa Iwan mampu.
Di tahun 2003, ia pulang kampung dan mendirikan bengkel perakitan mesin cetak sendiri. Iwan merasa dirinya telah siap menjadi wirausahawan. Berdiri dengan kakinya sendiri, Iwan Bomba membuat aneka mesin percetakan tas kresek. Alat yang dikembangkan dirinya juga terbilang lebih sederhana.
Dia membuat tiga jenis mesin cetak plastik dengan fungsi beda. Iwan menjual per- unit ataupun full unit. Satu mesin karyanya dibandrol harga antara Rp.300 jutaan. Dalam pembuatan mesinya, Iwan memakai besi bekas yang dibeli tempat langganannya.
Unit pertama mesin yang dibuatnya berkonsep mesin roll. Mesin tersebut mampu membuat plastik cacah menjadi gulungan. Mesin yang kedua berkonsep plong, fungsinya yaitu untuk memotong atau mencetak dan membentuk plastik kresek, dan yang terakhir mesin las plong.
Berdasarkan keterangan Iwan, bengkel tempatnya telah berhasil membuat 30 mesin yang dirakit dan laku dipasarkan. Pengusaha sederhana ini memasarkan tidak hanya di Kediri, tetapi juga Nganjuk dan Jombang, dan meluas pemasaran ke Jambi dan Riau.

Baca juga tulisan Iwan Bomba https://tulisanbola.com
Heading Title
Tulisanbola.com Iwan Bomba, Jakarta – Tiket untuk babak semifinal leg pertama Piala AFF 2022 kala Timnas Indonesia bertindak sebagai tuan rumah akan dijual pada Selasa (3/1/2023). PSSI kembali memberlakukan harga …
- Iwan BombaSport News
Pengrajin Bambu Indonesia Sukses Raup Rp40 Juta Sebulan
by tulisanbolaby tulisanbolaIwan Bomba yakni salah satu pengusaha dan juga pengrajin bambu yang sukses. Ini Bamboo yaitu nama usaha yang membawanya hingga berhasil seperti saat ini. Iwan Bomba adalah jebolan ITB jurusan …
Persahabatan Iwan Bomba dan Agung Purwadi, dua pria ini viral di media sosial. Bukan hanya sebatas mengarungi hidup dengan berbagi cerita, keduanya juga memilih untuk menjadi partner bisnis. Kini mereka …
Ketekunan, kerja keras dan support keluarga. Ketiganya menjadi kunci keberhasilan Iwan Bomba yang berusia 38 tahun mengelola usaha bonsai miliknya. Bermula dari iseng, sekarang warga Dusun Kaliurang, Desa Sokaan, Kecamatan …
Menurut Iwan Bomba berkunjung ke kota Malang tidak lengkap rasanya tanpa mencoba kuliner baksonya. Bakso malang ini memiliki cita rasa yang khas dan siap memanjakan lidah Anda. Bakso merupakan kuliner …
Setiawan Ichlas : Tempat Makan Sego Sambel Surabaya yang Wajib Dikunjungi Bagi para pencinta makanan pedas seperti Setiawan Ichlas, Sego Sambel Surabaya menjadi menu yang wajib dicoba saat Anda berlibur …