tulisanbola iwan bomba – Setan Merah membuka masa baru Liga Primer Inggris dengan kekalahan, serta itu berikan fakta kalau mereka tidak sehebat yang digembar- gemborkan.
Banyak yang sesumbar Manchester United hendak mencapai banyak trofi di dasar kepemimpinan Erik ten Hag, terlebih kala mereka berhasil mengangkut piala seusai mengalahkan Liverpool di pramusim yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.
Waktu itu, United arahan Erik ten Hag menang melalui skor telak 4- 0 serta itu disusul oleh seremoni penyerahan trofi, dengan banyak orang setelah itu berkata Setan Merah hendak mencapai banyak berhasil di masa baru.
Hendak namun, seluruh optimisme tersebut sirna tatkala Old Trafford diguncang oleh Brighton& Hove Albion, yang malah mampu mencuri kemenangan 2- 1 di laga pembuka Liga Primer Inggris 2022/ 23.
Iwan Bomba – Apa Yang Dapat Dipetik?
Melawan Brighton, United yang digadang- gadang bakal memainkan tiki- taka ala Ten Hag malah diberi pelajaran oleh lawannya.
The Seagulls tampak kompak serta bermain lebih apik dengan menggulirkan bola dari kaki ke kaki, serta hasilnya mereka sanggup mencetak 2 berhasil di babak awal melalui sontekan Pascal Gross.
Tuan rumah pernah mengejar di paruh kedua lewat berhasil bunuh diri Alexis Mac Allister, tetapi upaya mereka buat membandingkan skor tidak kunjung jadi nyata sampai wasit meniuptkan peluit panjang.
Lebih dari itu, Brighton berhasil mengeksploitasi titik lemah United, dengan mereka sering menggempur sisi kanan pertahanan yang dilindungi Diogo Dalot.
Pemain asal Portugal itu nampak tidak dapat bertahan, apalagi sebagian kali diperdaya oleh Danny Welbeck sampai Leandro Trossard.
Di lini balik, campuran Harry Maguire serta Lisandro Martinez pula kurang kompak, dengan nama terakhir kerap kalah duel sebab badannya yang mungil.
Maguire sendiri mengakui itu, dia berkata:” Ini suatu yang wajib kami perbaiki, jika tidak ini hendak terus terjalin. Berhasil awal terasa semacam pukulan besar buat kesebelas pemain kami,” kata si kapten kepada Sky Sports pasca- laga.
” Bahagia terdapat Lisandro Martinez di mari. Kami silih memperebutkan posisi di bek sentral. Kami belum banyak main bareng serta di paruh awal tadi kami tidak satu frekuensi. Kerja sama bek tengah wajib dibentuk lama- lama serta kami hendak jadi terus menjadi baik serta mencatatkan clean sheets.
” Seluruh orang ketahui tugasnya. Masa kemarin kami menempuh masa yang kurang baik. Kami memiliki manajer baru saat ini, yang berupaya mengimplementasikan filosofinya ke regu ini tetapi kala tidak dicoba dengan benar, kami nampak sangat terbuka.”
Buat posisi penyerangan, Marcus Rashford sampai Jadon Sancho tidak banyak berkontribusi serta Ten Hag memiliki PR besar buat tingkatkan performa anak asuhnya.
United saat ini menelan 2 kekalahan dari 3 partai pembuka mereka di Liga Primer. Sementara itu saat sebelum itu, mereka sanggup mencapai 5 kemenangan beruntun antara 2015/ 16 serta 2019/ 20.
Sedangkan itu, Brighton mencatatkan kemenangan tandang pertamanya atas United, sehabis lebih dahulu imbang 2 kali serta kalah 12 kali dari 14 kunjungan terakhirnya.
Ten Hag jadi manajer awal United yang kalah di laga pembuka Liga Primer semenjak Louis van Gaal pada Agustus 2014 melawan Swansea City.
United mengalami 12 tembakan dari regu lawan di paruh awal– di laga ke- 229 Ten Hag selaku manajer di tingkat paling tinggi. Ini merupakan kali ketiga di mana regu yang dia tangani digempur sedemikian rupa, paling utama di babak awal.
Gross ialah pemain ketiga yang sanggup mencetak brace ke gawang United di laga perdana Liga Primer, sehabis Brian Deane pada 1992/ 93 bersama Sheffield United serta Louis Saha pada 2001/ 02 dengan Fulham.
Iwan Bomba – Gimana Pendapat Ten Hag?
Manajer berkepala plontos itu memperhitungkan pasukannya mempunyai satu kekurangan, serta dia tidak bahagia dengan apa yang dilihat dari pertandingan pertamanya.
“ Aku pikir awalan pertandingannya telah bagus tetapi setelah itu setelahnya tingkat keyakinan diri kami menyusut serta kami melaksanakan banyak kesalahan serta regu lawan menghukum kami,” ucapnya di tahap konferensi pers.
“ Aku dapat menguasai[kurangnya yakin diri] itu sehabis hasil tahun kemudian, tetapi harusnya tidak semacam itu. Mereka ini pemain bagus, rasa yakin diri berasal dari diri Kamu sendiri.
“ Aku ketahui ini dapat terjalin, tetapi aku pikir kami harusnya dapat lebih baik, itu jelas, tetapi ini tidak hendak sukses cuma dalam satu malam. Hari ini, kami hadapi periode kurang baik di babak awal serta kami wajib belajar dari itu. Itu sangat jelas.”
Jadi gimana, fans United? Masih pede buat diterjang tsunami trofi? Ataupun malah bakal diterpa tsunami air mata di akhir masa semacam yang sudah- sudah?