Home » Iwan Bomba : Tempat Berburu Bakso Malang

Iwan Bomba : Tempat Berburu Bakso Malang

by tulisanbola
1,208 views
Iwan Bomba tempat favorit makan bakso malang

Menurut Iwan Bomba berkunjung ke kota Malang tidak lengkap rasanya tanpa mencoba kuliner baksonya. Bakso malang ini memiliki cita rasa yang khas dan siap memanjakan lidah Anda. Bakso merupakan kuliner yang paling banyak dicari di kota Malang baik pendatang maupun penduduk lokal. Bakso Malang selalu menarik dengan berbagai kreasi resep bakso yang unik. Tidak hanya unik, tetapi rasanya enak di setiap tempat dengan karakteristik yang berbeda. Ada banyak kuliner bakso di Malang yang bisa Anda coba. Di sini seorang pria asal Palembang yang bernama Iwan Bomba akan merekomendasikan tempat makan bakso khas Malang yang wajib dicoba.

Bakso Damas

Pecinta bakso wajib mencoba rekomendasi bakso dari Iwan Bomba yang satu ini. Disajikan dengan konsep all you can eat atau prasmanan, Bakso Damas sudah ada sejak 1993.

Konsep yang agak unik inilah yang menjadi daya tarik Bakso Damas. Menyediakan berbagai macam bakso mulai dari bakso urat, bakso telur puyuh, bakso tenis, siomay udang, jeroan, hingga aneka gorengan. Tidak hanya itu, irisan kol yang melimpah mengisi bakso yang lezat ini.

Harga satuan mulai dari Rp 3000. Lokasi berada di kawasan Lowokwaru tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta No. 75-74.

Bakso Prima

Bakso ini menjadi salah satu bakso yang paling digemari di Malang khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Didirikan pada tahun 1988, Bakso Prima kini telah membuka tiga cabang.

Selain enak, semangkuk bakso juga terjangkau. Anda bisa menikmati bakso halus, bakso urat, usus ayam, babat, dan paru goreng. Selain itu, Anda juga bisa memesan bakso goreng bulat, goreng panjang, dan goreng bunga.

Mulai dari Rp 10.000 per porsi Anda sudah bisa menikmati bakso disini. Harga gorengannya mulai dari Rp 3.000. Lokasi Bakso Prima berada di kawasan Lowokwaru tepatnya di Jalan Soekarno Hatta No. 37.

Bakso President Malang

Bakso President Malang, berdiri pada tahun 1977. Usaha ini didirikan oleh almarhum Abah Sugito pada tahun 1970. Awalnya, Abah Sugito menjual baksonya secara dipikul dan keliling. Nama President diambil dari letaknya yang dekat dengan bioskop President.

Daya tarik dari tempat makan ini adalah lokasinya yang berada di atas rel kereta api. Pengunjung bisa merasakan sensasi makan sambil melihat kereta yang lewat.

Bakso Presiden Malang menyajikan aneka bakso mulai dari bakso biasa, bakso udang hingga bakso bakar dengan kecap manis. Selain itu, ada pangsit goreng atau rebus, jeroan, serta lontong sebagai tambahan.

Harga bakso per porsinya mulai dari Rp 20.000 per porsi. Tempatnya di kawasan Klojen tepatnya di Jalan Batanghari No. 5.

Bakso Gun

Berikutnya adalah Bakso Gun Malang yang penyajiannya cukup unik. Bakso Gun sebagai bakso ala Jepang pertama di Indonesia. Karena penyajiannya hampir mirip dengan makanan Jepang yaitu shabu shabu.

Selain penyajiannya, ruang makan ini didesain menyerupai restoran Jepang dengan pintu geser ala Jepang. Yang menarik dari tempat ini adalah pelanggan bisa meracik dan memasak bakso sendiri.

Ada 25 isian yang bisa dipilih, termasuk bakso itu sendiri. Dari bakso urat sapi (kasar), bakso sapi halus, bakso ayam halus, bakso ikan hingga bakso telur puyuh. Ada juga aneka gorengan isi ayam, sapi, jamur atau udang yang bisa dipilih sesuai selera.

Harga bakso dan topping bakso lainnya mulai dari Rp 2.000. Lokasinya berada di kawasan Klojen, tepatnya di Jalan Kawi Atas No. 41A.

Bakso Solo Kidul Pasar

Jika Anda berbelanja di Pasar Besar Kota Malang, Anda bisa mengunjungi bakso yang enak. Ya, ada Bakso Solo Kidul Pasar. Pak Suparno pada tahun 1965 memulai usaha bakso di bagian selatan Pasar Besar, maka dinamakan Bakso Solo Kidul Pasar.

Anda dapat menikmati bakso kasar, bakso halus, siomay, tahu goreng, dan gorengan. Bakso yang kenyal semakin nikmat dengan kuah yang gurih. Harga satu porsi mulai dari Rp 18.000. Tempatnya di kawasan Klojen, tepatnya Jalan Halmahera No. 12A.

Itulah beberapa rekomendasi bakso terenak di Malang menurut Iwan Bomba.

You may also like

Leave a Comment